Masih ingat dalam ingatan
Hidup dalam kerajaan yg di kelola secara preman
Semua bekerja karena Jabatan
Entah apa yg di cari dan di aman kan
Oh sahabat
Kita semua selama ini terlena sobat
Fasilitas kerja dan juga obat
Gampang di didapat dan merasa hebat
Padahal di luar sana banyak yg lebih hebat
Apakah Bekerja itu masuk jam delapan pulang jam empat
Tidak ada kerjaan yg penting keliatan hebat
Dari yg pura2 kerja dan juga tukang jilat
ohhhhhhhh hebat-hebat
Dari zaman kuda gigit besi
Semua sudah tahu pembantu itu di pingiri
kerjakan semua yg tuan mau dan mesti jadi
Tidak mau tau apa luka-luka atau ditangisi
Ketika ada prestasi pejabat-pejabat maju kedepan
Kalau ada masalah pasti pembantu yg kena omelan
Itu sudah hukum alam yg dan entah dari kapan
Pembantu tetap bekerja demi upah yg dijanjikan
Cuma upah yg diharapkan
Mendapat imbalan yg di otak mereka halal toyiban
Bekerja sudah tapi imbalan tidak diberikan!!!
pasti yg namanya pembantu akan menghiba-hiba pada tuan
'Tuan- tuan mana upah kami tuan'
atau ' Anak kami tidak bisa minum susu karena imbalan belum tuan berikan'
atau ' Kami sudah ber utang demi buat sekedar makan'
atau ' Kami mohon tuan berikan dulu sekedar pinjaman'
atau pembantu berpikiran jual saja piring dan sendok hanya buat sekedar makan
Sementara Di negara sebelah ada juga pembatu yg bekerja
Sebagai kuli yg mengarap sawah yg ada hasilnya
Mereka kuli yg imbalan kecil dan iklas bekerja
Walau kecil mereka juga mengharap di upah kerja
Mereka tidak sadar selama ini jadi sapi perah
Tapi yg namanya kuli pikiran nya tetap juga upah
Garap sawah, cangkul sawah, bibiti sawah, dan usir semua wabah
Mereka selalu berdoa semoga tuan nya tidak sakit parah
Bagaimana kalau upah meraka juga tidak diberikan
Yg namanya kuli pasti berpikiran mungkin tuan nya lupakan
atau memang tuan nya sedang kesusahan
yg namanya kuli tetap bekerja demi juragan
kalau perlu dari saku mereka keluarkan
Pasti nanti akan juragan gantikan
ohhhhhhhhh sahabat
Politik negara, politik bisnis, apakah persahabatan juga perlu di politik
ohhhhhhhhh sahabat
Para Peguasa itu orang yg jago bermain politik
ohhhhhhhhh sahabat
Mereka jago lobi dan main golf yg pakai stik
ohhhhhhhhh sahabat
Di politik tidak ada lawan dan juga kawan yg simpatik
ohhhhhhhhh sahabat
Di politik itu tidak ada yg abadi yg membuat kita cuma bisa mengkritik
ohhhhhhhhh sahabat
Di politik itu kalau kuli atau pembantu mengkritik bagi tuan nya dianggap cuman siulan jangkrik
Ada berkata seorang ber ilmu
Buat lah anak buah mu kaya, maka akan setia padamu
Buat lah anak buah mu kaya, maka mereka membelamu
Hmmmmmmmmmmmmmmm
Sebuah Teori yg masuk akal, lucu dan perlu di tiru
Bagaimana Kalau bekerja cuman mengandalkan mulut dan otak
Dari mulut dan otak bisa menghasil kan uang berkotak-kotak
Orang Yahudi menunjukan mereka punya mulut dan otak
mereka bisa membuat negara di dunia ini terkotak-kotak
Teori ini tidak berlaku bagi kuli dan pembantu yg mengandalkan otot dan tenaga
karena di otak mereka upah didapat kalau bekerja dan bekerja
Yg di harapkan sekali lagi cuman upah kerja
Padahal banyak juga kuli dan pembantu itu yg punya mulut dan otak buat berkarya
Tapi karena tidak ada pendidikan dan kesempatan mereka tidak bisa berkarya
Tapi kalau semua sudah berurusan dengan yg mananya uang
Rupanya manusia ini sama saja seperti badik dan kelewang
Mereka biasanya akan berkhayal dan menerawang
Baru keliatan mana ulat, ular, sapi, buaya atau beruang
Balik lagi ke pembantu dan kuli yg minta hak nya
Kewajiban sudah mereka berikan sebanyak-banyaknya
Mungkin mereka cuma bisa berdoa kepada sang pencipta
Mereka yakin kebaikan dibalas kebaikan oleh nya
Mereka juga yakin kejahatan juga dibalas kejahatan oleh nya
Mungkin memang mesti melapor kepadanya
Siapa yg bisa melawan kalau yg kuasa di langit dan bumi ini bertihta
Ini cuma Sebuah prosa buat para sahabat
Sahabat itu rupanya tidak di ukur dari jabatan dan uang ber ikat-ikat
Sahabat itu adalah orang yg terdekat
Sahabat itu biasa berdebat, tapi setelah itu berangkulan erat
Mungkin Silahturahmi yg perlu di per erat
Kata orang bijak Sahabat dan siraturahmi bisa menghasilkan uang berikat-ikat
Senin, 15 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar