Sabtu, 02 Mei 2009
Sukses Gagal dan Sosok Legenda
1. Gagal Mengatasi Kegagalan
Ini adalah orang yang stress karena mengalami kegagalan, dan lebih parah lagi, gagal mengatasi kegagalan. Biasanya tak cukup lapang hatinya menerima selisih antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang dihadapi. Orang yang gagal mengatasi kegagalan, agak sulit bangkitnya, karena membenamkan dirinya sendiri sambil menyalahkan orang lain.
Kondisi gagal mengatasi kegagalan bisa diwakili oleh legenda Sangkuriang yang tak bisa memenuhi keinginan Dayang Sumbi dan emosi dengan menendang perahu yang dibuatnya.
2. Gagal Mengatasi Kesuksesan
Ini adalah orang mencapai kesuksesan tapi tak tak bersikap cukup baik dalam menikmati kesuksesan tersebut. Kesuksesan yang dimilikinya bisa jadi menghasilkan kesombongan dan membuatnya membesarkan peran dirinya, akan tetapi mengerdilkan peran orang-orang lain yang sebenarnya memiliki kontribusi terhadap kesuksesan tersebut.
Kondisi gagal mengatasi kesuksesan ini bisa diwakili sosok legenda Malin Kundang, yang bisa meraih sukses tapi membuatnya durhaka kepada ibunda tercinta.
3. Sukses Mengatasi Kegagalan
Ini adalah orang yang mengalami kegagalan akan tetapi menjadikan kegagalan tersebut sebagai obat yang menyehatkan. Tak dikendalikan oleh kegagalan yang menimpanya, akan tetapi menemukan hikmah dibalik kegagalan. Tentu saja butuh hati yang kuat untuk bisa menyikapi kegagalan dengan sikap yang benar.
Kondisi sukses mengatasi kegagalan ini bisa diwakili sosok Klenting Kuning, yang bisa memperoleh pasangan impiannya walaupun didera dengan berbagai cobaan.
4. Sukses Mengatasi Kesuksesan
Ini kondisi ideal dari orang yang bisa bersikap benar terhadap kesuksesan. Kesuksesan baginya adalah umpan balik dari kerja keras yang konsisten dilakukan. Sukses melalui proses merimbas pada sikap yang tepat dalam mengatasi kesuksesan. Orang yang sukses seperti ini biasanya rendah hati dan mendapat respek yang tinggi dari orang-orang di sekelilingnya.
Kondisi sukses mengatasi kesuksesan ini bisa diwakili oleh sosok Kian Santang, yang berilmu tinggi akan tetapi ilmunya tersebut memberi manfaat kepada masyarakat.
Ini hanya pemikiran, bisa tepat bisa tidak; apalagi contohnya. Siapa tahu ada pembaca yang punya referensi yang berbeda.
(Baban Sarbana -- HY House of Idea)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar