Rabu, 03 September 2008

Sabtu 9 Des 06, Yogya … yes yes …here we GO


The story captured by Win based on the amazing moment in this weekend

Tulungagung, Sabtu 9 Des 06, 09.30 Finally, after an unbelievable arrangement on Friday evening the story begin….

Yogya … yes yes …here we GO…!

First stop: Sarapan (Makan siang) di Soto Mrican

Baru saja meluncur 40km dari TGA perut sudah gak tertahankan minta diisi. So, kita berhenti untuk makan. Asik juga Soto Kediri, Cuma yang gak asik Win terpeleset (gak ngerti deh kenapa kok ada acara terpeleset) jadi ada acara sirkus sedikit ha ha . But makan must go on. Sama Zul ditambahin 1 porsi lagi walaupun sorenya komplain karena sebetulnya itu punya dia ha ha ha …. Neny dan Noenky gak ikutan makan katanya sih sudah sarapan (kita semua sebetulnya gak percaya, tapi iya deh)

Second stop: Sholat Dhuhur di Masjid Agung Nganjuk

Sebetulnya ceritanya adalah pada mau cari SPBU, tapi kok pas Adzan Dhuhur so jadilah kita melakukan kegiatan yan harusnya di SPBU di mesjid ini dan sholat Dhuhur.

Third stop: Sragen (ATM session)

Hm …. Jadah bakarnya yummy banget. Bisa aja si Nemo nemoin si penjual jadah bakar plus kenalan sama yang jualan .. halah ...!

Fourth stop: Bakso Solo di Solo

Mau Tanya sampai cape yang namanga bakso Solo itu gak ada di Solo, yang ada Bakso daging sapi. Nemu warung Bakso enak di Manahan. Buset ternyata semua lapar jadilah hari pertama perjalanan ini wisata kuliner… He he he … Di warung ini juga terkuak sebuah rahasia (nama dan detil rahasianya ada pada redaksi – premium member only). Yang keceplosan si Zul. Oh ya, kesepakatan gank yang pertama muncul di sini dimana kita sepakat selama jalan hanya mencari makanan asli.

Fifth stop: sholat ashar mann!

Susah juga nyari mesjid disepanjang jalan Solo-Yogya, jadinya kita sholat ashar di SPBU. Bener juga nih ladies, mereka sudah jamak tadi pada saat sholat Dhuhur. Let’s go Yogya! Dah sore neh .... kapan nyampenya? Oh ya sopir ternyata cuma 2 orang: Win dan Andri jadi ya gitu deh ... rebutan cari alasan biar gak nyetir he he ...

Sixth stop: Yogya we’re comin’

Jam 6 sore neh, kita masuk Yogya. Semua pada cape dan pinginnya selonjoran. Belok kiri ke South RingRoad terus menyusuri jalan sampe perempatan Bantul kita belok kanan masuk tengah kota. Prawirotaman adalah daerah pusat batik yang sekarang sudah berubah menjadi guesthouse dan hotel. Daerah ini eksotis sekali .Lampu-lampu malam yang menyinari dinding-dinding bangunan tua seakan berkata, ” Oh Yogya you are so beautiful tonight...” Oh ya banyak bule yang nginep atau berkeliaran disini. Kita berhenti di Hotel Winotosastro and stay the night there.

Win is split up, he was having an appointment with his colleagues in Yogya and he went with promise to be back to the gank at 11pm.

Seventh stop: Dinner

Keluar dari hotel dengan perut luaparrrrr Iya aja tadi sore hanya makan bakso, yang walaupun sudah makan 2 porsi mah tetep aja kalau belum ketemu nasi ya … gitu deh. Laparr….

Muter-muter di tengah hiruk pikuknya kota Yogya di malam minggu dengan tema sentral nyari something to eat. Finally, the decision is .... Duta Minang di Kusumanegara. Gile si Zul makannya ...

Guys, we just broke our first committment ;-)

Win joint back with information that the Momento café still have a jazz session extended just for the gank till midnight. Oh ya, gank mau nyoba untuk jalan pagi besok di alun-alun selatan sambil mo nyobain berjalan melewati 2 pohon beringin dengan mata tertutup. Deal! Six o’clock it is!!!

Eighth stop: Yummy … Chocomelt – Tina gate

Dengan modal peta turis ditangan co-driver Zul, mobil berputar memotong jantung kota Yogya menuju jalan Jembatan merah di Gejayan dimana café Momento berada. Harusnya Jazz session cuma nyampe jam 11 malam tapi untuk kita acaranya diperpanjang nyampe midnight.

Cozzy Pationalle babe!

Wow, kita pesan yang unik di café ini Hot Capuchino Ice Capuchino, Kopi aceh, Strawberry tea, Cha Mashala Tea dan Chocomelt. Favorit malam ini adalah cha mashala, selera teh India dimana semua rempah yang ada didunia ini direbus jadi satu di dalam satu teko teh dan susu. Cozzy! Eh, nyaris sempurna hanya saja Tina berkeras menolak mencicipi teh ini karena bau jamu .. waduh siapa seh yang ngompori bau jamu ….

Sambil mendengarkan alunan lagu LOVE yang dimainkan indah sekali oleh ISI Jazzy sekelompok mahasiswa Ikatan Seni Innesia kita berebut makan Chocomelt yang hmm….. nikmatnya coklat yang meleleh keluar dari kue yang dipotong dan disajikan dengan vanilla ice cream ….hmm guys, don’t mention the fat just the gourmet … just eat it and you’ll find heaven …. and offcourse 10.000 fat! He he ….

L is for the way you look at me

O is for the only one I see

V is very, very extraordinary

E is even more than anyone that you adore can

Love is all that I can give to you

Love is more than just a game for two

Two in love can make it

Take my heart and please dont break it

Love was made for me and you

L is for the way you look at me

O is for the only one I see

V is very, very extraordinary

E is even more than anyone that you adore can

Love is all that I can give to you

Love is more than just a game for two

Two in love can make it

Take my heart and please dont break it

Love was made for me and you

Love was made for me and you

Love was made for me and you

Nineth stop: K-mart

The Cafe has finally closed and we were the last customer stepping out from the café. The discovery continue… Keluar dari Momento berhenti bentar di K-Mart minimarket yang buka 24 jam di Gejayan. Zul dan Andri harus membeli sesuatu supaya gak diprotes sama yang lain besok. Hm .. beli apa seh?

Tenth stop: Nasi Liwet jalan Solo

Makan lagi ,gak makan, makan lagi …. Jangan ... makan... jangan ... makan .... yak dengan alasan bahwa kapan lagi nyobain selera asli (sebetulnya kita voting dengan skor 5:2) kita putar arah dan beli 3 bungkus nasi liwet di jalan Solo walaupun Cafe momento baru saja kita tinggalkan 10 menit yang lalu Andri bilang selalu ada tempat untuk nasi liwet. Dasarr... Tar mo kita serbu rame-rame dihotel.

Eleventh stop: Paris

The night is so beautiful, mana baru jam 1 pagi lagi sekarang, masak mau langsung tidur? Gak seru ah! So kita meluncur ke selatan menuju ke Paris. Ya, Pantai Parang Tritis, pantainya wong Yogya.

Malam ini indah sekali tanpa diduga malam yang tadinya mendung dan bau tanah basah akibat hujan masih tercium tajam, awan perlahan-lahan terkuak dan muncullah bintang bertaburan dilangit dan bulan sabit yang bersinar indah... seakan berkata ”... Nemo, Andri, Zul, Win, Neny, Tina, Noenky .. welcome to Yogya ..” Tuh, benarkan untung gak langsung balik ke hotel.

Pada jalan-jalan menyusuri pantai. Win kebagian jaga peralatan: tas, sandal, nasi liwet, aqua soalnya gak ada yang mau tinggal njagain. Hiks ... sedih juga ditinggal dimalam yang romantis ini L Zul. Andri, Nemo, Tina, Noenky, Neny, .... lagi pada ngapain mereka ya? Kalo kagak ditelpon, kagak balik-balik mereka ... akhirnya nasi liwet yang dibeli tadi di jalan Solo tandas dimakan rame-rame. Enak gak? Karena dikerubutin rame-rame jadinya enak banget neh …

Gak kerasa sudah jam 3 pagi, it’s time to sleep. Goodbye Paris……

Twelfth stop: Hotel …. Hotel … hotel …

It’s already 3.30am when we’ve arrived at the hotel. Cape banget tapi puas J

Have a nice sleep, gank. Will you dream of me? See you at 6am.

Thirteenth stop: Kasongan

Day two. Janji tinggal janji … everybody has just ready at 11am, jadi acara pagi batal .. ya udah gak apa-apa masih banyak yang bisa dinikmati. Chek out dari hotel dan langsung meluncur ke Kasongan di Bantul. Seneng juga ngeliat mata teman-teman yang berbinar melihat keindahan aneka ragam gerabah dan pernik unik disana…. Belanja dan belanja buset banyak juga yang dibeli disini... he he ... kalau saja masih ada waktu pasti mobil bakal penuh barang dan semua harus pulang naik bis he he .. Ya udah tar kapan-kapan balik lagi aja kesini, saya janji mau nganterin lagi. Soalnya Zul tanya boleh gak beli gentong segede alaihim, buset dah! O ya, pagi ini Andri jadi korban! Kita protes keras karena doi gak ganti baju sejak semalam ha ha ... jadilah Andri beli kaos di Kasongan. Cool! Piet Onthel Yogya.

Fourteenth stop: Makan siang (sebagian makan pagi) di Soto Kadipiro

Soto ayam khas Yogya, kebetulan nemu cabangnya di Bantul so ... daripada kelaperan kita serbu makanannya.

Fifteenth stop: Silver shopping in Kotagede

Kerajinan perak... sayang waktunya cuma 1 jam jadi ya cuma berhenti di satu toko kerajinan perak. Belanja lagi belanja lagi he he he ... Aduh bok ... capek deh .. Yg cowok hunting sendiri dan nongkrong diserambi toko sembari makan ice cream .. again .. hmm ... Yg cewek .... no comment deh, Noenky kayaknya pingin mborong semua yang didisplay di toko itu.

Sixteenth stop: Borobudur

Jam setengah lima sore, akhirnya sampai juga ke acara visit Borobudur... wah kalau gak sampai kesini bisa-bisa ada yang menjerit neh he he ... So, walaupun hari mendung dan hujan dalam perjalanan tapi kita yakin kalau Allah ngasih ijin untuk kita ke Borobudur dan alhamdulillah ... hujan tidak turun sepanjang waktu kita di Borobudur. Buset penjualnya banyak banget sampai bingung nolaknya...

Foto-foto jadi acara favorit disini, oh ya gak lupa merogoh tangan dan telapak kaki sang Budha ... Have you make a wish? Zul jadi favorit penjual disana ha ha .., Nemo jadi fotografer untuk setiap momen yang dilewati, dan Neny selalu maksa ikut difoto halah ….tapi action Neny waktu difoto waktu menyentuh telapak kaki Budha asik banget … manja banget maksudnya he he … Terus turun dari candi kita diserbu lagi sama penjual-penjual yan berharap ada yang kita beli untuk bekal mereka pulang sore ini. Si Zul ternyata sudah janjian mo beli kaos, setelah deal harga kita juga ikutan beli. Guys, did you see sleeping Budha? Check out the mountain in the west and you’ll find The Sleeping Budha. Cool!

Seventeenth stop: Gudeg ceker di benteng kraton Mangkunegaran

Win sudah promosi habis gudeg ceker yang paling top di Solo eh... gak rejekinya ternyata belum buka. So, jadilah kita berputar arah dan masuk ke kota Solo. Makannya jadi neh di gudeg ceker cuma tempatnya sekarang di benteng Mangkunegaran ... Jangan lihat tempatnya lho ya tapi rasa dan suasananya asik banget. Yang seneng gudeg Cuma Win yang lainnya makan ceker dan sambel goreng krecek .. hmm ... cozzy. Nemo nambah. Asik juga menikmati malam di kota Solo sambil ikutan pengamen nyanyi lagu yang dimainkan ...

Good bye Yogya

Saya gak tahu apakah teman-teman semua happy di weekend ini, tapi saya bahagia sekali. Sudah gitu cuacanya mendukung banget, sepertinya Allah mengijinkan kita menikmati suasana Yogya.

Kapan-kapan kita balik lagi ya atau jalan lagi ketempat lain. Let’s get back to the reality, back to our work!

Guys, do you know why Yogya is called a romantic city? Check this out,

Pulang ke kotamu

Ada setangkup haru dalam rindu

Masih seperti dulu

Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgi

Saat kita sering luangkan waktu

Nikmati bersama

Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti

Ramai kaki lima

Menjajakan sajian khas berselera

Orang duduk bersila

Musisi jalanan mulai beraksi

Seiring laraku kehilanganmu

Merintih sendiri

Ditelan deru kotamu ...

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali

Namun kotamu hadirkan senyummu abadi

Ijinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi

Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Yogya, we will be back!


Tulisan ini di buat oleh MR WAS dulu PM Jatim, Sekarang Senior Manager Jakarta


#sudah lama sebenarnya ini tulisan cuman belum di publikasikan, buat mengasah memori lama hahahahahaha ( sorry mr Was )


1 komentar:

AGASTYA KERALA mengatakan...

HELLO SIR ,

PLEASE VISIT MY WEB SITE www.agastyatours.com & my blog agastyakerala.blogspot.com .

AGASTYA TOURS,
INDIA